Stenosis arteri koroner adalah penyempitan yang terjadi diarteri koroner akibat tersumbatnya aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke area jantung. Bila otot jantung tidak mendapatkan suplai itu maka akan terjadi kematian jaringan. Penyumbatan terjadi karena banyak factor; pola hidup dari makanan, malas berolahraga atau bahkan merokok. Kelebihan kolesterol karena pola makan yang tidak benar memang sangat berpengaruh pada proses penyumbatan pada arteri koroner. Kolesterol itu sendiri adalah zat lembut yang menyerupai lemak yang biasanya ada dalam sel tubuh, jaringan dan darah. Zat ini merupakan komponen mendasar dari selaput sel dan penting untuk struktur dan fungsi sel tubuh. Kolesterol juga adalah bahan dasar pembentuk beberapa hormon untuk pengaturan fungsi tubuh yang vital dan asam empedu untuk mencerna makanan.Hanya sejumlah kecil kolesterol yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan fungsi tubuh, akan tetapi tingkatan kolesterol yang sangat tinggi di dalam darah akan menumpuk pada arteri dan menyebabkan penyakit arteri koroner, khususnya serangan jantung. Dengan demikian kolesterol yang tinggi merupakan factor risiko koroner utama. Bila tingkatan kolesterol meninggi dari 175 menjadi 330 mg/dL, risiko serangan jantung meningkat hampir 4 kali. Ada juga trigliserida, ini pun penyebab lain masalah jantung koroner, tapi tidak sehebat kolesterol. Trigliserida ini dapat ditekan dengan cara menurunkan berat badan, dan mengurangi makan berlemak.

Kalau beberapa opsi di atas diikuti tapi seseorang tersebut pecandu rokok, intinya sama bahayanya, siapa pun dapat mengalami ini. Sama halnya dengan pak Dony. Di usia 49 tahun, Bapak berdarah jawa ini sering merasakan ketidak nyamanan dengan jantungnya, walau beliau rajin berolahraga dan menjaga pola hidup tetap saja mengalami hal mengganjal dalam dadanya. Ada rasa panas dan napas agak berat bila melakukan aktifitas. Pekerjaannya yang begitu menuntut konsentrasi disebuah lembaga pemerintahan kadang membuat dirinya mudah sekali stress karena sebuah rutinitas yang melelahkan; menghilangkan penat dengan cara merokok, hingga akhirnya menjadi seorang perokok berat.Posisi beliau yang penting dipemerintahan, membuatnya sesegera mungkin untuk lekas sembuh karena banyak pekerjaan yang menuntut campurtangan beliau. Setelah EKG echo bahkan treadmill disebuah rumah sakit ternama di Jakarta, hasil menyatakan baik-baik saja, tapi kenapa yang dirasakan begitu banyak. Gejalanya semua sama dengan penyakit jantung koroner, karena penasaran beliau melakukan CT Scan, dari hasil penjelasan dokter memang ada indikasi yang mengarah kesana, tapi belum terlampau serius; begitu dokter menjelaskan.Merasa was-was karena takut bila tiba-tiba mendapat serangan pada jantungnya, bapak bertubuh tinggi itu pun mencari info pengobatan alternative yang begitu sering didengarnya. Nama yang begitu familiar “klinik hirudo” terapi herbal dan lintah. Dulu nama itu tidak terlalu diperdulikannya, karena saat itu beliau masih terlihat sehat. Berbeda jauh dengan yang sekarang, walau sudah berhenti total dari rokok tapi tetap saja semuanya meninggalkan sisa yang tidak bisa dianggap sepele.

Tepat tanggal 17 Oktober 2011, bapak yang berpostur tubuh tegap ini mengikuti terapi di klinik hirudo, dari herbal dan terapi dengan media lintah pun diikutinya, tidak ada rasa jijik dan takut karena beliau bertekad ingin sembuh. Dari tiap botol herbal yang dikonsumsi punya rasa dan reaksi yan bervariasi, dari hambar, agak semu manis atau bahkan agak sedikit pahit.Awal minggu-minggu pertama reaksi herbal begitu sulit diterima, banyak pasien yang jumpa dengan pak Dony bercerita kalau reaksi herbal terasa begitu nyaman, tidur pun nyenyak. Tapi kenapa berbanding terbalik dengannya; badan bapak satu ini sering pegal-pegal dan kadang susah tidur, dalam hatinya mulai ada rasa ragu, antara melanjutkan kah atau tidak.Akhirnya diminggu ke-4, mulai terasa perubahan, tidur mulai nyenyak, badan terasa segar ketika bangun tidur, napas pun terasa agak plong. Sesi pertama (menghabiskan 8 botol herbal) telah selesai, kini untuk sesi ke-2 dibuangnya rasa ragu yang sempat menggoyahkan hatinya pada saat itu. Saatnya untuk memutuskan pilihan terbaik, karena ini adalah sebuah pilihan menuju kesembuhan.