
Organ Jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu “pengatur irama”. Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek – kira-kira 0,4 detik – yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.




Permukaan Jantung
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
Struktur Internal jantung
Jenis-jenis Penyakit Jantung
Penyakit jantung merujuk pada penyakit yang menyerang jantung dan sistem pembuluh darah. Jantung adalah organ strategis dalam tubuh seseorang karena peranannya sebagai pemompa darah.
Ada banyak penyebab penyakit jantung seperti pola hidup, kelainan bawaan sejak lahir, dan pola makan yang tidak sehat. Serangan jantung merupakan akibat mematikan dari penyakit jantung koroner yang menjadi pembunuh wanita dan pria paling banyak di Amerika.
Faktanya, penyakit jantung tak hanya menyerang orang lanjut usia. Dewasa ini, banyak anak muda yang telah mengidap berbagai penyakit jantung. Bahkan bayi yang baru lahir bisa mengidap kelainan pada jantung. Ini dia jenis-jenis penyakit jantung yang wajib Anda waspadai.
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak (lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary artery disease) atau penyakit jantung iskemik.
Aterosklerosis berlangsung menahun dan menimbulkan banyak gangguan penyakit. Aterosklerosis dimulai dari adanya lesi dan retakan pada dinding pembuluh darah, terutama karena adanya tekanan kuat pada pembuluh jantung. Pada tahap berikutnya, tubuh berusaha memulihkan diri dengan menempatkan zat-zat lemak ke dalam pembuluh darah untuk menutup keretakan. Lambat laun, karena proses peretakan dan penutupan yang berulang, zat-zat lemak itu bisa menutup pembuluh jantung. Salah satu gejala aterosklerosis jantung adalah Angina pektoris,yaitu rasa nyeri/tidak enak di daerah jantung dan dada karena berkurangnya pasokan darah ke otot jantung. Angina bisa terjadi baik saat beraktivitas fisik maupun beristirahat. Bila berlanjut, angina bisa berkembang menjadi infark miokard akut yang berbahaya.
Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
Cardiomyopathies / Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam menyedot dan memompa darah. Penderita kardiomiopati seringkali berisiko terkena arritmia dan gagal jantung mendadak. Kardiomiopati masih dibagi lagi jenisnya menjadi kardiomipati kongestif, hipertrofik, restriktif dan peripartum.
Kardiomiopati menyerang pada otot jantung itu sendiri. Mereka yang terserang penyakit ini biasanya mengalami pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Hal itu menyebabkan jantung memompa darah secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik, Kardiomiopati akan menyebabkan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal.
Arritmia
Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung ringan maupun berat.
Arritmia adalah jenis penyakit jantung yang mengganggu yakni gangguan irama atau detak jantung. Detak jantung bisa lebih cepat, lebih lambat, dan tidak teratur. Faktor utama penyakit aritmia adalah kurangnya kalsium dalam tubuh dan terjadinya penyumbatan pembuluh darah jantung.
Penyumbatan pembuluh darah jantung yang juga berefek pada detak jantung yang tidak normal akan berakibat pada serangan jantung. Selain 2 hal tersebut penyebab aritmia lainnya adalah diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, kafein, alkohol, stres, kematian otot jantung, penyalahgunaan obat, dan terlalu aktifnya kelenjar thyroid.
Gagal Jantung Kongestif.
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan bagian tubuh lainnya. Penyakit jantung jenis ini memiliki gejala antara lain: pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan atau pengurangan berat badan sebelum terjadi pembengkakan karena kelebihan cairan, nafas pendek, kelelahan yang terus menerus, angina atau ketidaknyamanan pada dada dan lengan karena penyumbatan arteri koroner. Terkadang gagal jantung sering disalahartikan sebagai serangan jantung.
Penyumbatan pembuluh darah jantung yang juga berefek pada detak jantung yang tidak normal akan berakibat pada serangan jantung. Selain 2 hal tersebut penyebab aritmia lainnya adalah diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, kafein, alkohol, stres, kematian otot jantung, penyalahgunaan obat, dan terlalu aktifnya kelenjar thyroid.
Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel). Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan banyak gangguan jantung lainnya, termasuk kardiomiopati, koroner, hipertropi ventrikel, dll. Hipertiroid dan keracunan alkohol juga bisa menyebabkan fibrilasi atrial.
Congenitas Heart Disease
Congenitas Heart Disease atau biasa disebut dengan kelainan pada jantung. Menyerang 8-10 anak dari setiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika, sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orang setiap tahunnya.
Abnormal Heart Rhythms
Normalnya jantung berdetak 60-100 kali setiap menit (atau sekitar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut arryhytmia (sering juga disebut dengan dysrhythmia). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut bradyarrhythmias. Sedangkan yang berdetak di atas 100 per menit disebut dengan tachyarrhytmias.
Inflamasi Jantung
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh racun maupun infeksi.
Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.
Heart Valve Disease
Heart Valve Disease atau masalah pada katup jantung adalah keadaan dimana salah satu atau lebih katup jantung tidak bekerja dengan baik. Dalam beberapa kasus, orang-orang terlahir dengan masalah pada katup jantung sedangkan beberapa orang mendapatkan kelainan pada katup di masa hidupnya.
Kelainan pada katup jantung bisa disebabkan oleh infeksi, usia, dan karena penyakit lain. Hampir tak ada gejala yang ditemukan oleh penderita kelainan pada katup jantung. Ada tiga jenis penyakit katup jantung: kebocoran, penyempitan, dan katup tanpa lubang. Tidak ada obat untuk kelainan pada katup jantung kecuali operasi. Tetapi bagi Anda yang tidak memiliki penyakit ini dari lahir, menjaga pola makan dan pola hidup adalah kunci untuk terbebas dari penyakit ini.
Pericarditis / Perikarditis
Jenis penyakit jantung ini adalah peradangan pada kantung jantung atau pericardium sehingga menimbulkan penimbunan cairan dan penebalan. Peradangan ini disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab yang umum adalah infeksi virus dan terapi penyinaran untuk kanker payudara.
Gejala yang timbul akibat perikarditis adalah sesak nafas, batuk, tekanan darah tinggi, dan kelelahan akibat kerja jantung menjadi tidak efisien. Penyakit jantung ini bisa didiagnosa melalui MRI atau kateterisasi jantung. Mengonsumsi obat untuk mengurangi cairan dapat membantu mengurangi gejala perikarditis tetapi kesembuhan total dilakukan dengan mengangkat pericardium.
Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi. Ada banyak faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah gaya hidup yang menyebabkan seolah-olah kita membangun penyakit tersebut di dalam tubuh. Tapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur dan juga faktor keturunan.
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh lapisan lemak atau kolesterol di dinding nadi yang menyumbat pembuluh darah. Akibat dari penyumbatan oleh lapisan lemak dan kolesterol ini adalah terganggunya proses suplai darah dari dan ke jantung. Ketika darah tersumbat akibat lapisan lemak maka inilah yang disebut serangan jantung.
Lapisan lemak dan kolesterol di dinding nadi diakibatkan oleh kecanduan rokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Jika seseorang merasakan gejala-gejala seperti nyeri di dada bagian tengah yang menjalar hingga ke lengan kiri dan leher bahkan sampai ke punggung, keringat dingin, dan rasa mual berarti orang tersebut kemungkinan menderita penyakit jantung koroner. Gejala Penyakit Jantung Koroner.
Gejala jantung koroner diantaranya seperti:
- Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada bagian tengah yang menjalar sampai ke lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dada seperti ini adalah nyeri khas dari penyakit jantung koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan aktifitas fisik dan akan berkurang saat beristirahat.
- Gejala penyerta seperti keringat dingin dan timbulnya rasa mual.
Serangan jantung
Serangan jantung adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Angina Pektoris
Angina pektoris atau disebut juga Angin Duduk adalah penyakit jantung iskemik didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalam miokardium. Gangguan tersebut bisa karena suplai oksigen yang turun (adanya aterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner) atau kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard. Angina pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak stabil.
Angina klasik biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas fisik. Sedangkan Angina varian biasa terjadi saat istirahat dan biasa terjadi di pagi hari. Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik. Obat antiangina terdiri dari berbagai macam golongan. Pilihan terapi pengobatan antiangina meliputi golongan nitrat, beta bloker, dan Ca channel antagonis.
Kenali jantung Koroner
Selama 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan. Diperkirakan angka kematian akibat PJK ini mencapai 53,3% per 100.000 penduduk Indonesia, di mana 80% meninggal secara mendadak dan 50% diantaranya tanpa gejala sebelumnya. Penyakit jantung koroner adalah satu gejala keadaan di mana telah terjadi penyempitan atau penyumbatan di dalam pembuluh koroner jantung akibat adanya penimbunan plak, adapun orang yang beresiko terserang penyakit jantung koroner adalah orang memiliki kebiasaan merokok, penderita diabetes mellitus atau kencing manis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, kegemukan atau obesitas, hipertensi, stress serta disebabkan adanya peningkatan kadar lemak berlebih pada Low-density Lipoprotien atau lemak jahat (LDL), koloesterol dan Trigliserida.
Nah, bagi orang yang belum terkena jantung koroner, lanjutnya, dapat mengetahui kesehatan jantungnya dengan melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik, yakni dengan mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang serta tekanan darah. Sedangkan pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan elektrokardiografi (EKG). Pemeriksaan ini untuk melihat aktivitas listrik pada jantung sehingga dapat mendeteksi kondisi jantung dalam keadaan baik atau tidak.
Pemeriksaan berikutnya, yakni pemeriksaan darah sehingga dapat memberikan informasi mengenai factor risiko yang akan dialami. Pemeriksaan lainnya adalah dengan Uji Treamill serta foto sinar X. Melalui pemeriksaan foto sinar X dada nantinya dapat diketahui bentuk jantung ( pembesaran jantung) dan keadaan paru. Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Jantung Koroner adalah jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner.
Penyakit Jantung Koroner & Jantung Genetik
Secara medis penyakit jantung dikelompokkan menjadi dua macam: penyakit jantung koroner dan penyakit jantung genetik. Penyakit jantung koroner timbul ketika terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung. Sedangkan faktor genetik (bawaan) ditemukan sejak usia bayi.
Berikut chart untuk kematian yang disebabkan beberapa penyakit dan sebab lainnya. Dan jantung menempati posisi utama.

Amerika bukanlah menempati posisi pertama untuk Kematian terbanyak disebabkan penyakit Jantung, berdasarkan hasil penelitian tahun 2002 Amerika menempati posisi terakhir dibandingkan beberapa Negara lainnya, Ukraina menempati posisi utama untuk kematian disebabkan penyakit jantung.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
* Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
* Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami ”menopause” dini (sebagai akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
* Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
* Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya ”level” gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
* Merokok.
Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan – jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
* Tekanan darah tinggi (hipertensi).
* Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
* Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung – dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
* Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi ”arithmias” jantung yang membahayakan jiwa.
Lebih jauh tentang serangan jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darahke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme – mengencangnya nadi koroner – atau akibat penggumpalan darah – thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadiyang terblokade berhenti berfungsidengan baik segera setelah splasme reda dengansendirinya,gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jamsaja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Ototyang mati ini disebut infark.
Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami – rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
Definisi Dan Gejala-Gejala Angina
Angina (angina pectoris – Latin untuk dada yang digencet/ditekan) adalah ketidaknyamanan dada yang terjadi ketika ada suplai oksigen darah yang berkurang pada area dari otot jantung. Pada kebanyakan kasus-kasus, kekurangan suplai darah disebabkan oleh penyempitan dari arteri-arteri koroner sebagai akibat dari arteriosclerosis.
Angina biasanya dirasakan sebagai:
Tekanan, beban berat pada dada, rasa seperti dada diperas, nyeri di dada kiri. Nyeri ini seringkali menyebar ke leher, rahang, lengan-lengan, punggung, atau bahkan gigi-gigi.
Pasien-pasien mungkin juga menderita:
Salah cerna (indigestion), nyeri dan panas di ulu hati, kelemahan, rasa mual, rasa kejang, sesak nafas.
Angina biasanya terjadi waktu latihan, stres emosi yang parah, atau setelah makan yang berat. Selama periode-periode ini, otot jantung menuntut lebih banyak oksigen darah daripada arteri-arteri yang menyempit dapat berikan. Angina secara khas berlangsung dari 1 sampai 15 menit dan dibebaskan dengan istirahat atau dengan menempatkan tablet nitroglycerin dibawah lidah. Nitroglycerin mengendurkan pembuluh-pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Keduanya istirahat dan nitroglycerin mengurangi permintaan otot jantung untuk oksigen, jadi membebaskan angina.
Angina digolongkan dalam satu dari dua tipe-tipe:
1) stable angina (angina yang stabil)
Stable angina adalah tipe yang paling umum dari angina, dan adalah apa yang dimaksudkan oleh kebanyakan orang-orang ketika mereka merujuk pada angina. Orang-orang dengan stable angina mempunyai gejala-gejala angina pada basis yang reguler dan gejala-gejalanya sedikit banyaknya dapat diprediksi (contohnya, menaiki tangga-tangga menyebabkan nyeri dada). Untuk kebanyakan pasien-pasien, gejala-gejalanya terjadi selama pengerahan tenaga dan umumnya berlangsung kurang dari lima menit. Mereka dibebaskan dengan istirahat atau obat, seperti nitroglycerin dibawah lidah. Unstable angina
2) Unstable angina (angina yang tidak stabil)
Unstable angina adalah kurang umum dan lebih serius. Gejala-gejala lebih parah dan kurang dapat diprediksi daripada pola-pola dari stable angina. Lebih dari itu, nyeri-nyerinya lebih sering, berlangsung lebih lama, terjadi waktu istirahat, dan tidak dibebaskan dengan nitroglycerin dibawah lidah (atau pasien perlu untuk menggunakan lebih banyak nitroglycerin daripada biasanya). Unstable angina tidaklah sama seperti serangan jantung, namun ia memerlukan kunjungan segera pada dokter anda atau departemen darurat rumah sakit karena pengujian jantung lebih jauh sangat diperlukan. Unstable angina seringkali adalah pendahuluan pada serangan jantung.
Berikut adalah beberapa hal yang harus anda ketahui
Lelah yang terus menerus
Jangan anggap sepele jika anda merasakan lelah yang tidak biasa, bisa jadi ini gejala serangan jantung. Penyakit jantung memiliki gejala-gejala antara lain kelelahan yang tidak biasa, pola tidur yang terganggu, sulit bernapas dan ketidak mampuan mencerna.Biasanya gejala ini muncul sebulan lebih awal dari serangan jantung sehingga apabila segera disadari akan memberikan cukup waktu untuk pencegahan. Gejala klasik seperti sakit dada sebelum serangan lebih banyak dialami pria diabanding wanita.Menurut Prof. Jean McSweeney dari Universitas Arkansas dalam sebuah penelitian menyebutkan sedikitnya sakit dada menjadi alasan utama mengapa wanita memiliki gejala serangan jantung yang tidak diketahui dibanding pria.Dalam penelitian terbaru, peneliti Amerika menanyai lebih dari 500 wanita penderita penyakit jantung yang berumur 60-an dilaporkan hampir semuanya merasakan gejala baru atau berbeda dalam beberapa minggu sebelum serangan jantung. Tujuh dari sepuluh merasakan kelelahan yang tidak biasa dan hampir setengah menderita gangguan tidur dan kesulitan bernapas.Karena itu wanita perlu mengetahui gejala baru yang muncul terkait dengan penyakit jantung ini untuk segera mencari perwatan medis agar bisa menentukan penyebab dari gejala tersebut terutama jika mereka diketahui memiliki faktor resiko seperti latar belakang keluarga pengidap penyakit jantung.
Sangat beralasan ada pandangan hidup bagi beberapa kalangan orang di dunia barat yang menggabungkan cara-cara tradisi dan penemuan-penemuan modern di bidang ilmu pengetahuan, terutama di bidang nutrisi, kesehatan, kedokteran, dan biokimia. Barangkali dapat pula disebutkan sebagai penyembuhan alternatif di bidang kedokteran, Ada kesamaan di kedua belah dunia ini, bila kita melihat juga perkembangan di negeri sendiri serta cara pengobatan tradisi di China, India, yaitu semacam pergerakan back to nature, katakanlah seperti terapi lintah dan ramuan herbal atau akupunktur dan aryuveda. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang pesat tidak otomatis dapat menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan secara sempurna, baik itu berupa stress ataupun penyakit yang kronis sifatnya. Namun kita tidak menyanggah bahwa lebih banyak segi positifnya kemajuan ilmu pengetahuan yang telah banyak meringankan kehidupan kita, dan juga telah banyak membantu kita mengerti lebih baik lagi terhadap banyak gejala gangguan kesehatan. Maka bila ditilik dari sini, banyak yang dapat dimanfaatkan dari alam terutama bahan dasar herbal, salah satu dari sekian banyak kemajuan manusia dibidang ilmu kesehatan.
Kenapa Wanita Lebih Panjang Umur daripada Pria?
Secara statistik, wanita rata-rata dapat hidup lima tahun lebih lama dibanding pria, kenapa? Penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan karena wanita mempunyai jantung yang lebih kuat. Pria akan mengalami penurunan kemampuan pompa jantungnya hingga seperempatnya dari usia 18 hingga 70 tahun. Sedang pada wanita, hanya terjadi sedikit perubahan pada jantungnya sejak usia 20 hingga 70 tahun.
Walaupun wanita mempunyai jantung yang lebih kuat, tapi ini tidak berarti wanita tidak mengalami penyakit jantung koroner. Malah menurut British Heart Foundation, satu dari enam kematian pada wanita disebabkan penyakit jantung koroner. Tapi kecenderungan mengalami penyakit jantung koroner terjadi 10 tahun kemudian dibanding pria.
Waspada serangan jantung (Tiga Menit, Peringatan Pertama dan Terakhir)
Kematian mendadak sering kali menimnbulkan berbagai pertanyaan di benak kerabat, keluarga, dan teman yang ditinggalkan. Terlebih lagi jika sebelumnya orang tersebut terlihat sehat dan tiba-tiba meninggal dunia disertai keluarnya busa dari mulut dan wajah menbiru. berbagai dugaan melintas, mulai dari stroke, serangan jantung, bahkan keracunan.
“Khusus untuknya diperlukan otopsi. Keracunan biasanya disertai keluhan seperti sesak yang lama, muntah, ada sakit pada perut. Salah satu racun yang dapat menimbulkan kematian dengan cepat ialah sianida. Tergantung banyaknya racun yang masuk dalam tubuh”. Salah satu penyakit yang sering dituding menjadi penyebab kematian mendadak ialah serangan jantung (infark miokard akut). “Pada sindroma koroner akut (penyakit jantung koroner), sekitar 25 persen dapat menyebabkan kematian mendadak yang bisa tanpa peringatan. Orang tersebut tidak mengetahui dirinya mengalami penyakit itu dan tidak ada tanda-tanda nyeri. Kematian mendadak kerap terjadi akibat fribrilasi ventrikel atau gangguan irama jantung secara mendadak”. Dapat terjadi tanpa peringatan dan tanda- tanda. Serangan itu menjadi peringatan pertama dan sekaligus terakhir. Sering terjadi kematian mendadak pada gangguan irama ganas (ventrikel fibrilasi). Irama jantung yang kacau membuat jantung hanya bisa bergetar hinggga 300 kali per menit, tetapi tidak mampu berkontraksi. Dugaan terrkuat. kekacauan irama ini disebabkan arus bolak-balik (reentry) pada area jantung dengan inhomogenitas elektrik (arus listrik tidak homogen) lantaran suplai oksigen yang terganggu. Jika tidak segera diatasi, gangguan irama itu mampu menyetop kerja jantung sehingga pasokan darah ke seluruh tubuh, termasuk otak, akan terhenti begitu saja.
Penyakit jantung ada sejak 4000 tahun lalu
Timbunan lemak dalam pembuluh darah teryanta bukan hanya masalah manusia modern. Penelitian dengan memindai (CT Scan) 137 mumi berumur lebih dari 4000 tahun menunjukkan , 34 persen diantaranya mengidap aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Kondisi ini terkait erat dengan adanya serangan jantung dan stroke. Dimasyarakat modern, kondisi itu akibat gaya hidup buruk, seperti merokok,makanan berlemak tinggi, dan kurang gerak. Mumi yang diteliti berasal dari Mesir, Peru Amerika barat daya, dan kepulauan Aleutian di Alaska, yang paling banyak mengidap penyakit ini mumi orang usia lanjut, pemimpin penelitian Randall Thompson dari institute Jantung Amerika Tengah Saint Luke di Kansas, AS, kepada BBC mengatakan , aterosklerosis ditemukan pada semua budaya dengan gaya hidup dan pola diet berbeda. Karena itu, anggapan aterosklerosis dapat dihindari dengan meniru pola hidup masyarakat era praindustri dinilai menyesatkan.
Medis
1. Dengan obat-obatan untuk jantung. 2. Kateterisasi (Tiup) 3. Operasi seringkali disebut dengan “tindakan ByPass”, Kateterisasi adalah memasukan selang kecil melalui urat nadi dilipatan paha atau di pergelangan tangan. Selang kecil tadi didorong ke jantung dan sampai pembuluh koroner. Di sana, melalui selang tadi disemprotkan zat warna sehingga dengan bantuan film yang merekam semua tindakan tadi maka dapat terlihat lokasi dan beratnya sumbatan tadi. Setelah itu baru diputuskan apakah pasien harus dioperasi atau di balon saja.Maksud balon disini adalah pada ujung selang tadi ada balon yang dapat di tiup dari luar (dengan spuit). Balon ditiup setelah posisinya ada di daerah yang mengalami sumbatan. Nah kalau ditiup maka balon mengembang dan mendorong sumbatan tersebut masuk kedalam dinding pembuluh darah. Aliran darah tentu akan melebar karenanya. Biasanya akan dipasang semacam RING yang disebut STENT supaya pembuluh darah tadi tidak tersumbat kembali. Tindakan ini ada batas waktunya antara 2 s/d 8 tahun.
Alternatif : Terapi Hirudo
Kombinasi terapi antara ramuan herbal-Anticoagulant, mampu menbuat darah (platelet) tidak mudah pecah atau menggumpal. Menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah ditembus oleh zat yang memecah dinding pembuluh darah. Mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun. Mencegah meningkatnya kolesterol darah, Menurunkan tekanan darah tinggi,menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi. Menambah sistem kekebalan. Menurunkan kadar lemak darah, Menbersihkan penyempitan pembuluh darah. Mencegah aterosklerosis, menurunkan ketegangan saraf. Menurunkan kadar superoksida yang merusak jaringan otot jantung.
Kontak Kami
Hirudo Clinic
Phone
021 2907 1002
021 2907 1003
+62 816 786 055
+62 811 886 055
infohirudo@gmail.com
lokasi
Mall Seasons City Ruko B12
Jl. Jembatan Besi 33 – Latumenten, Jakarta Barat, DKI. Indonesia. 11320
Senin – Sabtu
09:00 – 12.00 WIB
Hari Libur & Minggu
TUTUP